Rabu, 17 Juni 2009

Pantaskah Dia Mendampingiku Sekarang???

Ada beberapa teman dekat yang pernah sharing mengeluhkan bahwa istrinya sudah kurang cocok lagi sekarang, sudah jadi kampungan. Diajak ngobrol sudah gak nyambung, penampilan sudah kayak nenek-nenek, dan lain sebagainya.

Karena istri sudah susah nyambung kalau diajak ngobrol, maka tak jarang mereka lebih suka ngobrol (bahkan curhat) dengan teman-teman 'sepermainannya' dan kalau pulang ke rumah lebih banyak diam dengan alasan capek. Hal seperti ini sangat memungkinkan untuk terjadinya selingkuh-selingkuh kecil (pada awalnya).

Teman-teman seperjuangan,

Saya hanya bermaksud sharing saja terinspirasi oleh Bapak Mario Teguh.......

Sebagai suami, kita tidak hanya berkewajiban memenuhi kebutuhan 'lahir/bathin' pasangan kita. Tapi ada satu hal yang juga tak kalah pentingnya, yaitu meningkatkan ilmu dan pengetahuan istri kita. Kalau istilah orang IT, meng-upgrade softwarenyalah. Hal ini sangat diperlukan, walaupun dia hanya berstatus ibu rumah tangga, agar dia bisa paling tidak mengikuti perkembangan suaminya dan bisa menjadi teman diskusi atau paling tidak bisa 'nyambung' kalau suaminya lagi cerita.

Menurut saya, ada beberapa hal yang kelihatannya sepele tapi bisa membantu yang bisa kita para suami lakukan, seperti:

1. Memberikan kesempatan kepada istri untuk membaca buku atau majalah yang kita baca, atau terlibat dalam hobi kita,

2. 'Memperkenalkan' pekerjaan kita kepada istri,

3. Sesekali ajak istri dan anak-anak makan/jalan di tempat dimana kita para suami makan/jalan dengan teman-teman 'sepermainan' kita.

Saya yakin masih ada banyak cara agar istri kita 'mengenal dunia' suaminya.......

Semoga bermanfaat........



Jumat, 12 Juni 2009

Let's Share and Be Happy

Title di atas saya pinjam dari motivator no. 1 Indonesia Bapak Andrie Wongso yang sangat menginspirasi ribuan bahkan jutaan pencintanya.

Ini adalah kebahagiaan yang aku rasakan saat itu .......

Suatu hari di kota Serang- Banten, tepatnya disebuah rumah makan Padang yang sederhana di prapatan Posis. Sederhana tempat dan perabotannya, namun sangatlah ramai dikunjungi oleh para pelanggan setianya. Apalagi di hari Minggu seperti ini. Biasanya mereka selalu kehabisan stock masakan. Selain rasa dan menu yang sangatlah cocok dengan lidah orang seberang (sebutan orang sini untuk perantau seperti saya yang dari Bengkulu), juga harganya yang masih sangat terjangkau. Hanya berkisar 7,000 - 15,000 untuk satu porsinya.

Siang itu, aku dan istri serta dua jagoan kecil ku sengaja tidak masak di rumah. Selain untuk memberikan waktu istirahat bagi istriku tercinta dari kesibukannya bekerja sebagai PNS dan melayani aku dan dua jagoan ku, serta mengurus rumah kami yang mungil karena kami tidak punya pembantu, juga sebagai rekreasi murah kami sekeluarga, yakni 'muter-muter' di dalam kota serang hanya butuh waktu 10-15 menit saja.

Waktu kami sampai di dekat rumah makan Padang yang sederhana itu, sudah banyak pelanggan yang sedang lahapnya menikmati hidangan khas Sumatera tersebut, yang tentunya sudah disesuaikan dengan 'lidah' orang-orang yang sudah lama tinggal di sini, yakni dengan menambahkan rasa manis secukupnya. Kebetulan hanya ada satu meja lagi yang kosong dan cukup untuk kami berempat, yang letaknya persis menghadap pintu masuk rumah makan Padang tersebut.

Ada suatu perubahan yang terjadi sejak Banten berubah jadi propinsi , yang ibu kotanya Serang ini, dimana mulai banyak pengamen dari kalangan anak-anak seusia sekolah dasar. Juga pada saat kami sedang makan siang tersebut, awalnya ada tiga orang anak dengan pakaian yang sangat lusuh dan banyak 'bolong'nya datang dengan gitar kecil serta kencrengannya ''menyanyi' tepat di hadapan kami. Saya lihat pelayan rumah makan tersebut berusaha menyuruh anak-anak itu pergi dengan memberi recehan 500 rupiah. Tapi saya bilang sama pelayan tersebut tidak apa-apa pak, biarkan mereka 'menyanyi'. Setelah selesai beberapa bait lagu, saya tanya mereka: apakah mereka sudah makan apa belum. Ketiganya seperti kompak bilang belum. Istri dan jagoan ku yang gede hanya diam sambil makan, sedangkan yang jagoan kecil asyik dengan sendok dan garpunya bermain dengan nasinya.

Saya tawarin mereka makan dan mereka kelihatannya sangat senang. Awalnya mereka minta nasinya dibungkus saja, tapi saya minta mereka makan bersama-sama keluarga saya. Akhirnya merekapun setuju.

Sang pelayan menghampiri saya sambil bilang: 'kasih dadar telor juga sudah cukup Bang'. Tapi saya bilang pada sang pelayan: 'saya mau mereka makan yang sama dengan apa yang dimakan oleh saya dan keluarga saya'.

Saya perhatikan mereka bertiga makan agak sedikit malu-malu tapi nampak jelas juga bahwa mereka memang sangat lapar. Tak lama berselang, datang lagi 2 orang anak yang mau ngamen, yang sama lusuh dan kucelnya dengan mereka. Salah satu dari mereka bilang: mereka berdua teman kami OM. Saya tawari juga mereka berdua makan sama-sama dengan tiga orang teman mereka yang sudah dulaun. Yang dua orang belakang ini juga nampak sekali bahwa mereka sudah lama menahan lapar.

Mata saya menatap mereka berlima yang sedang lahapnya makan nasi Padang yang memang sangat enak tersebut, apalagi lauknya masih segar. Tapi pikiran saya menerawang jauh tiga puluh tahunan yang lalu, ke masa-masa kecil saya yang tinggal di gubuk kecil di pinggir hutan terbuat dari bilik bambu dengan atap daun 'seghedang' (saya gak tahu apa bahasa Indonesia), yang dibuat sendiri oleh bapak saya yang sangat saya kagumi.

Masa-masa yang sangat sulit, dimana seringkali kami tidak punya beras untuk masak. Kalau adapun itu hanya sedikit untuk kami berlima waktu itu. Jadi sering sekali ibu terpaksa masak bubur beras agar kami semua bisa mencicipi rasa nasi. Selebihnya Bapak dan Ibu kami pergi kedalam hutan untuk mencari 'pisang hutan' untuk direbus guna mengurangi rasa lapar kami bertiga, anak-anaknya yang masih kecil-kecil waktu.

Dalam hati saya berkata kepada anak-anak pengamen berlima yang ada di depan saya ini: 'saya tahu persis bagaimana rasanya kalian menahan rasa lapar dan haus seharian, karena waktu kecil saya juga hampir setiap hari menahan rasa lapar tersebut, kalau musim panen padi belum tiba. Tapi kamu berlima masih beruntung, setidaknya hari ini, karena ada seorang perantau miskin yang mau berbagi, walaupun nilainya tak seberapa. Dalam hati saya berjanji untuk 'terus berusaha sekuat tenaga untuk memberi sebanyak mungkin TAPI bukan menerima sebanyak mungkin.'

Selesai makan mereka berlima mengucapkan terima kasih sambil menjabat tangan saya. Terus terang saya sangat 'tersentuh'.

Sekembalinya ke mobil, saya merasakan sangat bahagia diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa berbagi dengan anak-anak yang kurang beruntung tersebut, walau dari segi nilai ekonomis tidak ada apa-apanya. Terus terang, kebahagian saya hari ini jauh melebihi kebahagian yang saya rasakan di saat saya bisa beli mobil pertama kali ataupun kedua kalinya.

Sambil berdo'a dalam hati: 'Ya Allah dekatkanlah rejeki yang masih jauh dari kami dan berikanlah apabila rejeki itu sudah dekat dengan kami agar kami bisa selalu berbagai dengan hamba-hamba-Mu yang kurang beruntung......amien.......'.

Jumat, 01 Mei 2009

Tip Mengendalikan Kolestrol

Kolesterol dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kolesterol yang tinggi tidak hanya dialami oleh orang yang bertubuh gemuk, tapi orang yang kurus tidak berarti kolesterolnya rendah. Ini juga dapat menimpa orang-orang yang masih muda. Berbagai kalangan umur, harus berusaha menjalani pola hidup yang sehat agar dapat menjaga kolesterol dalam darahnya tetap normal.
Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa disebut LDL (Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel pada pembuluh darah. Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL (High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam keadaan normal. Berikut beberapa tips agar Anda dapat mengontrol kolesterol dalam darah.

Diet
Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol. Misalnya dengan mengkonsumsi susu tanpa lemak dan mengurangi konsumsi daging. Pilihlah makanan dengan kandungan lemak tak jenuh daripada kandungan lemak jenuh. Minyak yang digunakan untuk menggoreng secara berulang-ulang dapat meningkatkan kadar kolesterol, maka ada baiknya Anda mengurangi konsumsi makanan yang digoreng.

Konsumsi makanan berserat
Lebih banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti gandum, kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat menyerap kolesterol yang ada dalam darah dan mengeluarkannya dari tubuh.

Konsumsi antioksidan
Antioksidan banyak terdapat dalam buah-buahan seperti jeruk, strawbery, pepaya, wortel, atau labu. Mengkonsumsi bawang putih secara teratur juga dapat menurunkan kadar kolesterol.

Hindari alkohol dan merokok
Dengan merokok atau mengkonsumsi alkohol, kolesterol akan mudah menumpuk dalam aliran darah.

Olahraga
Berolahraga secara teratur sesuai dengan umur dan kemampuan. Jaga agar berat tubuh Anda tetap ideal.

Makanan sehat, hati-hati, berbahaya atau pantang?
Seperti disebutkan diatas, makanan merupakan hal penting yang dapat menyebabkan kolesterol. Tabel berikut dapat Anda jadikan acuan makanan apa saja yang sebaiknya Anda makan atau dapat dikurangi konsumsinya.

Tabel Jumlah Kolestrol pada Makanan

Jenis Makanan Kolestrol(mg/10 gr) Kategori
Jenis makanan yang aman dikonsumsi karena kadar kolestrol yang rendah

Putih telur ayam 0 sehat
Teripang 0 sehat
Susu sapi non fat 0 sehat
Daging ayam /
daging bebek pilihan tanpa kulit 50 sehat
Ikan air tawar 55 sehat
Daging sapi /
daging babi pilihan tanpa lemak 60 sehat
Daging kelinci 65 sehat
Daging kambing tanpa lemak 70 sehat
Ikan ekor kuning 85 sehat

Jenis makanan yang boleh dikonsumsi sekali-kali
Daging asap (ham / smoke beef) 98 sekali-sekali
Iga sapi 100 sekali-sekali
Iga babi 105 sekali-sekali
Daging sapi 105 sekali-sekali
Burung dara 120 seklai-sekali
Ikan bawal 120 sekali-sekali

Jenis makanan yang perlu diperhatikan untuk dikonsumsi karena kadar kolestrol yang cukup tinggi
Daging sapi berlemak 125 hati-hati
Gajih sapi 130 hati-hati
Gajih kambing 130 hati-hati
Daging babi berlemak 130 hati-hati
Keju 140 hati-hati
Sosis daging 150 hati-hati
Kepiting 150 hati-hati
Udang 160 hati-hati
Kerang 160 hati-hati
Siput 160 hati-hati
Belut 185 hati-hati

Jenis makanan yang berbahaya untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang tinggi.
Santan 185 berbahaya
Gajih babi 200 berbahaya
Susu sapi 250 berbahaya
Susu sapi cream 280 berbahaya
Coklat 290 berbahaya
Margarin / Mentega 300 berbahaya
Jeroan sapi 380 berbahaya
Jeroan babi 420 berbahaya
Kerang putih / tiram 450 berbahaya
Jeroan kambing 610 berbahaya

Jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi karena kandungan kolestrol yang sangat tinggi.
Cumi-cumi 1170 pantang
Kuning telur ayam 2000 pantang
Otak sapi 2300 pantang
Otak babi 3100 pantang
Telur burung puyuh 3640 pantang

Catatan: Untuk kategori berbahaya dan pantang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita hipertensi atau jantung, karena dapat menyebabkan serangan jantung, stroke dan bahkan kematian.

(sumber: http//kumpulan.info/sehat......)

Sabtu, 11 April 2009

Manfaat Daun Pegagan









Batal Mati Bosan Berkat Pegagan


Oleh Kompas Cyber MediaSumber : http://www.depkes.go.id/index.php?option=articles&task=viewarticle&artid=305#Penulis : Dra. Lucie Widowati, M.Si.Apt; peneliti pada Puslitbang Farmasi dan Obat Tradisional, Jakarta.



Seorang teman bercerita, betapa frustrasinya ia menumpas tuberkulosis (TB) paru-paru. Digempur pakai obat-obatan medis, si penyakit tetap saja eksis. Ia juga panik, karena katanya, bakteri TB bisa kebal terhadap gempuran obat yang diracik apotik. Untunglah, saat nyaris frustrasi, ia “menemukan” pegagan dan kawan-kawan.
Menjalani “takdir” sebagai penderita TB paru-paru memang tak gampang. Jika tidak ulet, alih-alih sembuh, pasien bisa mati bosan. Maklum, proses penyembuhan TB, selain cukup sulit, juga makan waktu lama, berkisar 3 - 6 bulan. Itu pun dengan catatan, pasien berdisiplin minum obat dan rajin memeriksakan diri ke dokter.
Lamanya pengobatan itulah - apalagi jika disertai kendala biaya - yang kerap menyebabkan pasien frustrasi. Ya frustrasi minum obat, ya bosan menanggung derita. Padahal, disiplin minum obat menjadi faktor penentu dalam proses penyembuhan. Pengobatan yang tidak tuntas dapat menyebabkan bakteri TB resisten terhadap beragam obat konvensional, termasuk obat kombinasi.
Dengan kata lain, pasien TB sebenarnya dilarang keras menoleransi kata bosan, apalagi sampai putus asa. Itu sebabnya, buat teman tadi, perjumpaan dengan pegagan dan kawan sejawatnya menjadi sangat berarti. Paling tidak, ia merasa tak “sendiri” lagi menghadapi tuberkulosis. Ketika banyak sanak saudara dan handai taulan menjauh lantaran takut tertular, pegagan dan kawan-kawan menjadi teman paling setia.
Yang paling penting, harga mereka murah dan tak membuat kantung cekak jika dikonsumsi dalam kurun waktu lama.
Mematikan dan bikin bosan
Tuberkulosis pertama kali diketahui keberadaannya tahun 1882 oleh ahli bakteri Jerman, Robert Koch. TB tergolong penyakit menahun nan mematikan.
Menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (KRT, 1995), sebagai penyebab kematian secara umum, TB menduduki peringkat ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan infeksi saluran napas. Namun, khusus di kelas penyakit infeksi, ia ada di posisi nomor satu.
TB umumnya dipicu oleh perumahan yang kurang sehat, terutama di tempat yang memiliki tingkat hunian sangat padat. Bisa juga lantaran makanan yang disantap kurang bergizi, serta kurangnya kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan. TB ditandai oleh hadirnya bakteri tahan asam bernama mikobakteria tuberkulosis yang memiliki sifat rada beda dari kuman lain pada paru-paru.
Sifat-sifat berbeda itu di antaranya cepat mati bila terkena sinar Matahari, cepat mati jika berada dalam air mendidih, dan akan mati setelah 24 jam terkena cairan karbol 5%. Namun sebaliknya, basil tuberkulosis dapat hidup berminggu-minggu dalam ludah, di tempat yang sejuk, dan berbulan-bulan di tempat yang gelap. Ia juga dapat dengan mudah menular lewat hidung atau mulut.
Penderita TB paru-paru, seperti yang terjadi pada teman tadi, merasa badannya lemah dan nafsu makan berkurang. Timbul batuk yang kadang disertai darah (awalnya cuma sedikit), muka pucat dan berat badan terus berkurang, serta suhu badan naik terutama pada petang dan malam hari. Selain itu, pada malam hari penderita sering mengeluarkan keringat, kadang suaranya berubah menjadi parau atau serak.
Dengan suara parau, teman tadi terus bercerita, termasuk pertemuannya dengan seorang kawan lain yang membawa pencerahan. Kata teman sang teman, mengandalkan obat-obat medis memang tidak salah, tapi melengkapinya dengan meminum air rebusan tumbuhan berkhasiat layak dicoba. “Kalau Tuhan mengizinkan, bisa sembuh lebih cepat,” jelasnya.
Sejak itu, asa teman tadi tumbuh kembali. Ia mencoba mencari tahu, beragam tanaman obat yang telah diteliti oleh berbagai institusi penelitian maupun perguruan tinggi di Indonesia. Ia mendapati, ternyata cukup banyak tanaman obat yang secara empiris telah dikenal masyarakat. Beberapa tumbuhan yang sempat tercatat, antara lain pegagan, singawalang, bunga tembelekan, dan bumbu tali.
Menghambat & menghancurkan
Pegagan atau nama kerennya Centella asiatica itu tumbuhan liar yang ada di dataran rendah, sampai sekitar 2.500 m di atas permukaan air laut.
Secara empiris, biasa digunakan sebagai tonik, antiinfeksi, antirematik, penenang, mempercepat penyembuhan luka, dan diuretik. Berbagai penelitian telah dilakukan guna mendukung manfaat empirisnya.
Misalnya, penelitian yang merujuk pegagan sebagai antiinflamasi, antioksidan, antitumor, atau untuk meningkatkan daya ingat (susunan saraf pusat), eksem (luka terbuka), dan hepatitis. Hal itu berkaitan dengan kandungan senyawa yang dimiliki pegagan, yaitu asiaticiside, thankuniside, medecassoside, brahmoside, brahminoside, madastic acid, vitamin B1, B2, dan B6.
Penduduk asli India dan Malaysia konon suka menanam dan menyimpan pegagan dalam bentuk ready stock, agar siap digunakan sewaktu-waktu. Oleh warga dua bangsa itu pegagan lazim disimpan dalam bentuk kering untuk mengobati beragam penyakit. Terkadang mereka juga membuat jus daun segar, yang diminum untuk menghilangkan pusing ringan.
Dari berbagai penelitian in vitro terhadap pegagan menemukan kemampuannya menghancurkan berbagai bakteri penyebab infeksi, seperti Staphylococcus aureus, Escherechia coli, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typhi, dan sejenisnya. Sementara dalam bentuk infus atau ekstrak etanol, tumbuhan ini dipercaya dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Laorpuksa A. dan kawan-kawan dalam penelitian pada 1988 membuktikan, estrak air pegagan dapat melawan bakteri yang menyebabkan infeksi pada saluran napas. Sementara Herbert D. dan kawan-kawan dari Tuberculosis Research Center di India mencoba efek pegagan pada bakteri tuberkulosis H37Rv secara in vitro. Hasilnya, pegagan tidak langsung berefek pada bakteri tuberkulosis. Namun, Herbert menyarankan penelitian lebih lanjut terhadap senyawa aktif asiaticoside.
Feeling Herbert terbukti benar. Berdasarkan penelitian lanjutan, senyawa aktif pegagan itu ternyata dapat melawan Mycobakterium tuberculosis dan Bacillus leprae (Oliver-Bever, 1986). Penelitian berikutnya yang dilakukan Walter H. Lewis juga menyatakan, pegagan termasuk kelompok tanaman yang menghasilkan zat seperti antibiotika dan asiaticoside.
Keampuhan pegagan juga telah diuji coba oleh Boeteau P. dan kawan-kawan, yang menginokulasi binatang percobaan marmut dengan bakteri basilus tuberkulosis selama 15 hari. Injeksi 0,5 ml 4% asiaticoside yang diberikan pada marmut, terbukti dapat mengurangi jumlah lesi tuberkular di paru-paru, hati, dan limpa. Senyawa asiaticoside membuat pegagan tak hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri tuberkulosis, tapi juga berpotensi sebagai imunomodulator - peningkat daya tahan tubuh.
Secara empiris, pemanfaatan pegagan untuk membasmi tuberkulosis paru-paru dapat dilakukan dengan berpedoman pada resep berikut. Cuci 30 - 60 g pegagan segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, dan diminum 3 kali sehari. Untuk TB kulit, lumatkan pegagan, kemudian tempelkan pada bagian yang sakit. Kajian etnobotani di Bogor.
Masih ada sejawat pegagan yang bermanfaat serupa. Singawalang (Pertiveria alliacea), menurut R. Indra Pandu Gunawan, yang melakukan kajian etnobotani di salah satu kampung di Bogor, Jawa Barat, juga dapat digunakan untuk mengobati tuberkulosis. Kesimpulan itu diambilnya setelah masyarakat di kampung yang diteliti itu sukses menggunakan singawalang untuk mengobati batuk darah akibat TB.
Weniger B. pada 1988 pun menyatakan, masyarakat Haiti, Republik Dominika, telah sejak lama memanfaatkan tanaman ini untuk mengobati radang paru-paru. Singawalang sendiri merupakan tanaman berbentuk semak, tingginya bisa mencapai 1 m. Secara empiris, singawalang sering digunakan untuk peluruh kencing, peluruh dahak, peluruh keringat, dan pereda kekejangan.
Penelitian in vitro memang menunjukkan, singawalang mampu melawan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Namun, penelitian langsung pada bakteri tuberkulosis belum dilakukan. Dosis pemanfaatan singawalang: 5 lembar daun yang telah dicuci bersih ditumbuk sampai halus. Hasil tumbukan diseduh dengan air panas, dibubuhi garam dan gula merah secukupnya. Aduk sampai larut, saring dan minum setelah dingin. Frekuensi meminumnya dua kali sehari.
Masih ada lagi yang namanya bunga tembelekan (Lantana camara). Tumbuhan ini dapat hidup secara liar atau ditanam sebagai tanaman hias dan tanaman pagar. Perdu setinggi 0,5 - 4 m dan berbau ini secara empiris berkhasiat meredakan demam, penawar racun, penghilang nyeri, dan penghenti perdarahan. Ia tumbuh di dataran rendah sampai 1.700 m di atas permukaan laut.
Untuk melawan tuberkulosis paru-paru dengan batuk darah, digunakan bunga tembelekan kering sebanyak 6 - 10 g, direbus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa separuh. Setelah dingin, air rebusan itu disaring, dibagi untuk 3 kali minum (pagi hari, siang, dan sore) masing-masing setengah gelas.
Jangan lupakan juga tanaman bambu tali (Asparagus cochinchinensis). Tumbuhan asal Cina, Jepang, dan Korea itu tingginya dapat mencapai 1,5 m. Daunnya berwarna hijau, berbentuk helai panjang, runcing, dan halus. Bagian yang digunakan untuk obat adalah umbinya. Untuk mengatasi penyakit tuberkulosis yang disertai batuk darah, digunakan 6 - 12 g umbi kering bambu tali, direbus dalam 1,5 gelas air. Air rebusannya diminum dalam keadaan hangat dua kali sehari, sampai penyakit sembuh.
Obat “hati”
Kalau mau digali lagi, sebenarnya masih banyak tumbuhan - berdasarkan pengalaman empiris nenek moyang - dipercaya dapat digunakan untuk memerangi TB.
Salah satunya daun legundi (Vitex negundo L). Untuk menggunakannya, 3/5 genggam daunnya dicuci, lalu direbus dengan air bersih sebanyak 3 gelas makan, sampai air rebusannya tinggal 3/4 gelas saja. Sesudah dingin, disaring lalu diminum dengan madu seperlunya. Frekuensi minumnya 3 kali sehari.
Ada lagi serbuk biji pronojiwo (Euhrseta horfieldii Benn). Untuk pengobatan diperlukan 3/4 sendok teh serbuk biji pronojiwo, diseduh dengan air panas sebayak 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan. Dalam keadaan suam-suam kuku, ramuan diminum 3 kali sehari. Atau bunga kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis L). Ramuannya, 3 kuntum bunga kembang sepatu dicuci bersih, lalu digiling halus, diberi air masak 1/2 cangkir dan madu 1 sendok makan, kemudian diperas dan disaring. Ramuan diminum tiga kali sehari.
Bisa juga dicoba bidara upas (Merremia mammosa). Ambilah 1/3 jari bidara, dicuci bersih lalu diparut, diberi air masak 1 sendok makan dan madu 2 sendok teh, diperas dan disaring. Obat alami ini diminum tiga kali sehari.
Terakhir, daun gandapura (Gaultheria fragrantissima). Diperlukan 1 sendok makan serbuk kering daun gandapura. Bahan itu diseduh dengan air panas 3/4 cangkir dan madu 1 sendok makan. Seduhan diminum dalam keadaan suam-suam kuku. Frekuensinya 3 kali sehari.
Melihat begitu banyaknya alternatif, teman saya jelas makin girang. Kini ia tidak hanya lebih optimistis menyikapi hidup, tapi juga lebih telaten merawat tanaman-tanamannya, terutama tanaman pegagan dan kawan-kawan. Buat sang teman, mereka bukan hanya andalan baru untuk mengusir TB paru-paru, tapi juga mengisi sepi dan mengusir frustrasi.
Catatan :
Satu Tanaman Lain Sebutan Pegagan dikenal juga sebagai daun kaki kuda (Jakarta), antanan gede (Sunda), kori-kori (Halmahera), kolotidi menora (Ternate), gagan-gagan, gangagan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng (Jawa).
Nama lain bunga tembelekan adalah bunga pagar atau kayu Singapura. Di Sunda kerap disebut kembang satek, saliyara, tai ayam atau tai kotok. Sedangkan di Jawa kadang disebut oblo, puyengan, pecengan, atau waung.
Bambu tali atau bambu apus suka juga disebut awi tali (Sunda), deling apus, deling tangsul, jajang pring (Jawa) atau tiing tali, tiing tlantan (Bali). Tumbuhan lainnya, legundi, punya nama alias gendarasi (Palembang) atau langgundi (Minangkabau). Sedangkan bidara upas kerap disebut blanar (Jawa) atau hailale (Ambon).

Minggu, 01 Februari 2009

The Key to Motivation

Your Real Goal
Your goal is to become a transformational leader, the kind of person tha motivates and inspires people to perform at level far beyond anything that they had previously thought possible.

Keep People In The Know
Transformational leader empower others by keeping them "in the know", by keeping them fully informed on everything that effects their jobs. People want and need to feel that they are "insiders", that they are ware of everything that is going on. There is nothing so demoralizing to a staff member than to be kept in the dark about their work and what is going on in the company.

Give Regular Feedback
One empowering behavior practiced by transformational leader is reguler feedback on performance and results. People need to know how they are doing so they can improve if performance is below standard and so that they can be proud of their successes. The more feedback you give to people, the better it is, as long as the feedback is objective and not critical.

Be Generous With Praise
Be generous with your praise and encouragement. Remember, people are the only asset that can be made to appreciate in value by giving them warmth, respect, approval and by creating a climate of postive espectations.

Create An Exciting Future
What companies and countries, and institutions need today are courageous visionary leaders who are committed to creating an exciting future for them selves and others. You have within yourself the ability to evolve and grow as a leader and to make a real difference in the world around you. And the one thing you can know for sure about yourself is that, no matter what you've accomplished up to now, there is far more that you can do.
As you practice the behaviors of effective leaders, you will grow more and more toward the realization of you full potential. It is completely up to you.

Action Excercises
Here are two things you can do immeridately to put these ideas into action in your work.

First, hold regular meetings with your staff and tell them everything that is going on. Invite their comments, questions and concerns. Make everybody feel as if he or she was an insider in the organization.

Second, continually look for opportunities to give them positive feedback, praise and encouragement. Peiple need praise and encouragement like roses need rain and sinshine. Take every opportunity to make people feel better about themselves and their work.


==============//////////==============

Taken from: Brian Tracy

Minggu, 25 Januari 2009

Bekerja Dengan Hati

Di era global crisis seperti saat ini kelangsungan hidup perusahaan akan semakin sulit. Penurunan volume order yang sangat drastis tidak hanya order dengan tujuan pasar ekspor tapi juga order untuk pasar domestik sendiri. Sehingga banyak sekali perusahaan, seperti pabrikan alas kaki seperti dimana saya bekerja, sudah mulai kekurangan order. Persaingan dengan perusahaan sejenis untuk mendapatkan order baik dari international brands maupun local brand semakin tajam.
Dalam berbagai kesempatan seperti 'weekly review' atau seperti minggu lalu dalam acara dinner bersama managemen saya menyempatkan diri untuk sedikit memberikan semacam pencerahan baik kepada diri saya sendiri maupun rekan-rekan dengan tema 'Bekerja Dengan Hati'.

Saya jelaskan bahwa dalam situasi krisis global seperti sekarang ini, salah satu yang harus kita pahami dan lakukan bersama-sama adalah meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja. Hal ini sangat perlu agar kita dapat memenangkan persaingan dalam memuaskan hati para pelanggan kita, yakni pembeli. Kita perlu meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan memuaskan para pelanggan (pembeli) kita.
Kita harus menjadi sebuah tim yang hebat. Sebuah tim yang hebat tersebut seperti kata John Maxwell tidak perlu orang-orang yang hebat, cukuplah orang-orang yang biasa saja namun mau bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh hati untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Dengan kata lain tim yang hebat adalah tim yang terdiri-dari orang yang biasa-biasa saja TAPI mau bekerja dengan hati untuk mendapatkan produktifitas dan kualitas yang maksimal.

Rekan-rekan sekalian, mungkin ada yang bertanya dalam hati 'bagaimana cara berkerja dengan hati.
Untuk bisa bekerja dengan hati, seperti yang dikutip oleh Deni Okvendri, ada lima langkah yang perlu kita lakukan, yakni:

1. Tetapkan tujuan dalam hati
Ada banyak tujuan yang ingin kita capai dalam bekerja. Untuk tingkatan kita kemungkinan besar tujuan finansial masih menjadi yang terdepan dari tujuan-tujuan lain.

2. Temukan kepuasan dalam hati
Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, kalau kita mau merenungi sejenak, pasti akan kita temukan bagian dari pekerjaan kita yang bisa membuat kita puas. Sebagai salah satu contoh di bagian produksi. Saat kita selesai produksi yang seringkali harus menambah jam kerja dan belum lagi masalah-masalah yang terjadi selama proses produksi yang membuat masing-masing kita tertekan. Namun saat pembeli menginspek hasil produksi kita dan dinyatakan 'pass/lolos' serta boleh dikirim/diekspor, apakah kita tidak merasa puas??? (saya gak nyangka kalau rekan-rekan yang datang hampir serentak bilang 'puas').

Atau contoh umum lainnya.....
Setelah kita terima gaji, kita belikan sebuah mainan kesayangan untuk prince/princes kecil kita di rumah. Apakah kita tidak merasa bahagia melihat prince/princess kita yang dengan senang dan lucunya memainkan mainan yang kita belikan ditambah lagi dengan sebuah ciuman atau pelukan seraya bilang 'makacih mama/papa'.....

3. Bekerja dengan ketetapan hati yang teguh
Seringkali halangan/hambatan terbesar kita dalam bekerja adalah bukan berasal dari faktor eksternal kita, namun berasal dari faktor internal kita sendiri. Suasana hati kita sendiri yang sering menjadi hambatan kita. Sering datang ke tempat kerja dengan kurang bersemangat, 3L (lemah, letih, loyo).
Dalam keadaan seperti ini, menurut para ahli bahwa 'self talk' atau perkataan kepada diri sendiri akan sangat berpengaruh. Ada yang menganjurkan sebelum berangkat kerja, katakan pada diri anda dengan semangat bahwa 'there must be a great thing happen to me today' (pasti ada sesuatu yang hebat yang akan terjadi pada saya hari ini). Dan ada banyak cara lain meningkatkan motivasi ini.

4. Bangun tim dengan kesehatian
Saya tahu bahwa kita berasal dari berbagai daerah dan dari perusahaan yang berbeda. Tidak heran bila masing-masing kita banyak perbedaan. Namun yang perlu kita pahami bersama bahwa kita sekarang ini berada dalam sebuah perahu yang sama dan sedang menuju kepelabuhan yang sama pula. Kalau masing-masing kita mengayuh dengan arah yang berlawanan, kita tidak mungkin akan sampai di pelabuhan. Yang ada kemungkinan besar perahu kita akan tenggelam.
Untuk itu kita perlu menyingkirkan perbedaan-perbedaan yang kita miliki dan membangun persamaan-persamaan agar tim kita bisa bekerja dengan hasil yang maksimal.

5. Bekerja dengan sepenuh hati
Kita semua menyadari bahwa perusahaan tempat kita bernaung sekarang ini bukanlah seperti sebuah perusahaan di mana mayoritas dari kita bekerja sebelumnya. PT. XYZ ini adalah sebuah perusahaan kecil dan saya yakin kita semua menyadari bahwa perusahaan kecil seperti ini tidak mampu memberikan gaji atau kesejahteraan lain seperti yang diberikan perusahaan-perusahaan besar.
Situasi seperti ini yang sering kali tanpa kita sadari membatasi hati kita untuk mau mencurahkan segenap pengetahuan, keterampilan, dan perilaku (positif) yang kita miliki untuk kemajuan perusahaan. Sering kali hati kita bilang "kenapa mesti kerja keras di sini toh perusahaan tidak bisa memberikan apa-apa dan mungkin juga saya hanya sebentar di sini".
Rekan-rekan sekalian....
Dimanapun kita berada/bekerja, kita itu ibarat berada di sebuah show room yang ramai dikunjungi. Orang-orang yang berada disekeliling kita baik itu pimpinan, rekan kerja, ataupun bawahan, pastilah punya penilaian atau label sendiri terhadap masing-masing kita. Kalau label yang diberikan gratis oleh orang-orang yang berada disekeliling kita tersebut negatif, maka akan semakin jauhlah kesempatan untuk mendapatkan katakanlah gaji yang lebih atau kerja di perusahaan yang lebih besar.
Karena itu marilah kita kesampingkan dulu apa yang kita terima dan di perusahaan seperti apa sekarang dan mari curah yang terbaik dari pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang kita miliki agar dapat melaksanakan pekerjaan atau jabatan yang kita emban sebaik mungkin.

Terima kasih..................

Minggu, 28 Desember 2008

Three Statement of Creative People

Highly creative people tend to have fluid, flexible, adaptive minds. Here are three statements that creative people can make easily and which you learn by regular practice.

Admit It When You Are Wrong
The first is simply, "I was wrong." Many people are so concerned with being right that all their mental energy is consumed by stonewalling, bluffing, blaming and denying. If you're wrong, admit it and get on to the solution or the next step.

Face Up to Mistakes
Second, non-creative people think that it is a sign of weakness to say, "I made a mistake." On the contrary, it is actually a sign of mental maturity, personal strength and individual character. Remember, everybody makes mistakes every single day.

Be Flexible With New Information
The third statement that creative people use easily is, "I changed my mind." It is amazing how many uncomfortable situations people get into and stay in because they are unwilling or afraid to admit that they've changed their minds.

(Source: Brian Tracy)